Senin, 28 Mei 2012

MOTOR INDUKSI TIGA PHASA


MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
  1. Motor induksi adalah suatu mesin listrik  yang merubah   energi  listrik  menjadi  energi gerak  dengan menggunakan gandengan medan listrik  dan  mempunyai  slip antara  medan stator dan  medan rotor.
  2. Motor  induksi  merupakan motor yang paling  banyak kita jumpai dalam industri
Bagian Motor Induksi Tiga Phasa
Stator adalah bagian dari  mesin  yang  tidak  berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi   dan   mempunyai    alur – alur    sebagai tempat meletakkan kumparan
      








Rotor sangkaradlah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya  bagian  dalam. Terbuat dari besi laminasi yang  mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga     yang     dihubungkan singkat pada ujungnya.

Konstruksi rotor sangkar            
Rotor  kumparan ( wound rotor )
Kumparan  dihubungkan  bintang  dibagian dalam  dan  ujung  yang  lain  dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat  dikembangkan  menjadi  pengaturan  
Kecepatan putaran motor Pada  kerja  normal slipring hubung singkat secara   otomatis,   sehingga   rotor  bekerja seperti  rotor sangkar.
 Jenis Rotor Belitan
 Keuntungan motor tiga phasa
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.

  1. Harganya   relatif  murah  dan   kehandalannya tinggi.
  2. Efesiensi  relatif  tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
  3. Biaya pemeliharaan  rendah karena Pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
KERUGIAN PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI 
  1. Kecepatantidakmudahdikontrol
  2. Power faktorrendahpadabebanringan
  3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dariarus nominal


Konsep Kompresor

# DEFINISI KOMPRESOR #
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat.Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm).

 Langkah Hisap
  Udara masuk kompresor karena tekanan di   dalam silinder lebih rendah dari 1 atm
Langkah Kompresi
  udara di dalam kompresor dikompresi,   tekanan dan temperatur udara naik
  Langkah Pengeluaran
  Karena tekanan udara mampat, katup ke   luar terbuka dan udara mampat ke luar   silinder
Penggunaan Udara Mampat
  1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
  2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian      mesin
  3. Rem pada bis dan kereta api
  4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
  5. Pemberi udara pada aquarium
  6. Kipas untuk penyejuk udara
  7. Blower untuk peniup tungku
  8. Fan ventilator
  9. Udara tekan pada pengecatan
  10. Pengangkat mobil pneumatis
  11. Transportasi gas solid dengan pneumatik pada   industri kimia  



 
 

 

Jumat, 25 Mei 2012

Perlakuan logam


 Proses pengecoran

Proses pengecoran (casting)
Suatu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat

faktor yang berpengaruh  proses pengecoran 
  1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak 
  2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan 
  3. pendinginan dari logam  cetakan 
  4. Pengaruh material cetakan 
  5. Pembekuan logam dari kondisi cair
    Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan
  1. pengecoran dengan sekali pakai (expendable Mold): Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran  
  2. pengecoran dengan cetakan permanent (permanent Mold): Karena hanya bisa digunakan Beberapa pengecoran dan dapat dibuat cetakan secara terus menerus dan tidak rusak saat pengambilan benda coran
  3. jenis-jenis pasir yang digunakan adalah 
    1. pasir silika,
    2.  pasir zircon atau pasir hijau.  
Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan
  1. Bentonit, 
  2. Resin, 
  3. Furan atau air gelas
 Bagian-bagian utama Cetakan 
  1. Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat logam cair yang dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda kerja yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
  2. Core (inti), fungsinya   rongga pada benda coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan digunakan. Bahan inti harus tahan menahan temperatur cair logam paling kurang bahannya dari pasir
  3. Gating sistem (sistem saluran masuk), merupakan saluran masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem suatu cetakan dapat lebih dari satu, tergantung dengan ukuran rongga cetakan yang akan diisi oleh logam cair.
  4. Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari luar dengan posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih dari satu, tergantung kecepatan penuangan yang Diinginkan 
  5. Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair masuk langsung dari ladle ke sprue. Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat terjadi erosi pada sprue dan terbawanya kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari tungku kerongga cetakan. 
  6. Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.

BAHAYA SEX BEBAS PADA REMAJA

 SEKS BEBAS
"jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Surga-Ku”
       (QS Al Fajr (89) : 27-30)   
 "Wahai para pemuda, siapa diantara kamu yang telah mampu kawin maka hendaklah dia kawin, karena yang demikian itu lebih menjaga mata untuk tidak liar dan lebih memlihara kemaluan; dan siap yang belum mampu (nikah), maka hendaklah dia berpuasa (manahan diri) karena yang demikian itu benteng banginya" (HR. Bukhari dan Muslim melalui Alqamah ra)".
Menurut beberapa penelitian tentang bahaya sex pada remaja adalah: 
  1. 85 % remaja usia 10-24 tahun di Indonesia telah melakukan hubungan sex diluar nikah (Ketua PKBI, Jum’at 22/12-2006) 85% hubungan sex di usia 13-15 tahun    
  2. 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia / tahun  (UNPF dan BKKBN 2006) 20% oleh remaja 
  3. Kasus perkosaan di DKI Jaya meningkat dari 89 kasus pada tahun 2001 menjadi 107 pada 2002 atau naik 20,22% (Catatan akhir tahun 2002 Polda Metro Jaya)
SEKS BEBAS
Beberapa dampak dari Sex bebas adalah:
  1. Berapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Anda lihat beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan bukan?.
  2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
  3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
  4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
  5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

Kamis, 24 Mei 2012

SEJARAH PULAU MENGARE

Pulau Mengare, adalah Pulau yang kecil yang terletak di sebelah barat daya di kecamatan Bungah Tapi ada sebagian daratannya  ikut Desa manyarejo kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur, merupakan sebuah pulau yang berada di muara sungai Bengawan Solo, yang saat ini telah bersambung dengan pulau Jawa akibat sedimentasi Bengawan Solo. Pulau Mengare memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama kekayaan ribuan hektar tambak bandeng, dan bandeng Mengare terkenal sebagai salah satu jenis bandeng terlezat dibanding bandeng-bandeng dari daerah lainnya.Menurut legendanya,

Rabu, 23 Mei 2012

PELEK RODA

 
 PELEK RODA (DISC WHEEL)
Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada roda-roda, biasanya pelek (disc wheel). Karena roda merupakan bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi, maka harus cukup kuat untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban pengendaraan dan pengereman dan berbagai macam tenaga yang tertumpu pada ban.
Disamping itu roda harus seringan mungkin. Tambahan pula ban harus dibalance dengan baik, dengan demikian dapat berputar lembut pada putaran tinggi, dan pelek harus dibuat akurat agar dapat mengikat ban dengan baik
a). TIPE PELEK RODA
Pada gambar 2. memperlihatkan sebuah model roda yang banyak digunakan pada mobil penumpang. Beberapa roda ada yang menggunakan ruji-ruji, dan disc wheel yang banyak digunakan ini terbuat dari baja plat yang dipres dalam bentuk tertentu. Rim dilaskan menjadi satu dibagian luar disekeliling roda untuk memungkinkan pemasangan ban.
Roda dipasangkan pada hub atau poros (axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan. Berat pembalans (balance weight) kadang-kadang ada terpasang diluar disekeliling rim untuk membalance roda. Baut-baut yang dipasangkan pada roda disebut baut-baut hub, dan tutup yang menutupi baut-baut ini disebut tutup roda (wheel drop).
elek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang : yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast light alloy).
Gambar 3. Tipe pelek roda
PELEK BAJA PRESS
Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.
PELEK DARI BAHAN CAMPURAN BESI TUANG
Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menangani pelek aluminium adalah
·      Pada kendaraan yang menggunakan pelek aluminium, bila melepasnya untuk sementara, umpamanya untuk rotasi ban, perbaikan, atau bila memasang pelek yang baru pada kendaraan, maka setelah 1500 km roda dipasang periksalah kekerasan mur rodanya.
·      Bila menggunakan rantai ban, berhati-hatilah memasangnya agar tidak merusak pelek aluminium.
·      Gunakanlah khusus untuk pelek aluminium.
·      Bila perlu membalance roda, gunakanlah balance weight khusus untuk pelek aluminium. Gunakanlah palu plastik atau karet dan bukan logam untuk memasangnya.
·      Seperti halnya pelek jenis lainnya, periksalah pelek aluminium secara teratur.
b). SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK
Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.
Misalnya:     5.50   F   x   15   SDC
Keterangan 5.50      :  Lebar pelek (dalam inchi)
F        :  Bentuk flens pelek
15       :  Diameter pelek (dalam inchi)
SDC    :  Tipe rim
c).  Pelek (Rim)
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang dipakai dan keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
Nama                              Singkatan
Divided Type Rim                           D.T.
Drop Center Rim                            D.C.
Wide Drop Center Rim                  W.D.C.
Semi Drop Center Rim                   S.D.C.
Flat Base Rim                                 I.R.
·    
Divide Type Rim 
 
Pelek jenis ini digunakan untuk mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan industri (forklift dan sebagainya). Devide Type Rim paling cocok untuk keperluan buka dan pasang ban secara mudah.
Tempat kedudukan bead tidak datar, tetapi miring pada kedua sisi, menurun kearah pusat dan membentuk apa yang dinamakan “taper”. Bead yang miring mencegah penggeseran dan akan menghasilkan pegangan yang kuat dari bead dan pelek.
·              Drop Center Rim
 
Pelek ini digunakan terutama untuk mobil sedan dan truk kecil. Terdiri dari satu bagian saja (Devide type terdiri dari dua bagian). Bentuk bagian tengah yang cekung dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan bead.
Belakangan ini ban dengan tekanan angin rendah telah digunakan untuk menambahkan kenyamanan dalam mengendarai mobil. Ban-ban tersebut lebih lebar daripada jenis yang biasa dan oleh karena itu, memerlukan suatu Wide Drop Center Rim (lebih lebar). Kebanyakan ban ini digunakan untuk mobil sedan dan truk kecil.

Semi Drop Center Rim
 Semi Drop Center Rim digunakan terutama untuk ban truk kecil. Bentuk bagian tengah yang sedikit cekung memudahkan penggantian ban. Kontak antara ban dan pelek diperbesar dengan adanya “taper”. Hasilnya lebih baik daripada yang diberikan oleh jenis Flat Base biasa. Semi Drop Center Rim terdiri dari 3 bagian untuk memudahkan penggantian ban. Cincin yang dipasang diantara flens dan pelek induk disebut Cincin Pengunci (Lock Ring).Tetapii dewasa ini, pelek dengan 2 bagian (tanpa cincin pengunci) lebih sering digunakan, bagian yang dapat dilepas disebut Cincin Samping (Side Ring).
  Flat Base Rim
Flat Base Rim dig Flat Base Rim digunakan untuk truk dan bus. Struktur pelek rata dan kuat dan oleh karena itu, dapat menahan beban yang lebih berat. Seperti pada semi drop center rim, pelepasan dari cincin samping adalah untuk pemasangan dan pelepasan ban. Pelek jenis ini sekarang dibuat lebih lebar. Tempat kedudukan bead sebelah kiri pada gambar 8, tidak begitu jelas kelihatan tetapi ada “taper“ sedikit. Pada sisi dimana cincin samping berada, tidak ada taper. Jadi disini pasangan bead tidak begitu baik, karena itu tidak direkomendasikan pemakaian pelek jenis ini.
Interim Rim
 

Interim Rim mempunyai konstruksi yang sama dengan Flat Base Rim yang lebar (Wide Base Rim) dan merupakan model yang telah disempurnakan dari Flat Base Rim. Dari hasil eksperimen yang bertahun-tahun ditemukan bahwa perbandingan (ratio) yang terbaik antara lebar pelek dan ban adalah sekitar 70%. Penggunaan pelek yang lebih lebar memberikan pencegahan yang baik terhadap pembangkitan panas dalam ban, umur ban yang pendek (dibandingkan dengan pelek yang lebih tua dengan lebar kira-kira 57 % dari lebar ban).
d). Ukuran Pelek
Contoh :               5.00 S x 20 F.B.
Keterangan :
5.0        =  Lebar pelek (=lebar dasar ban) dalam inchi.
S        =   bentuk flens dari pelek.
               Ada 20 macam,dari A sampai V.
20      =  diameter pelek dalam inchi.
F.B.    =  Flat Base Rim.

Kemerah-Merahan